Bagaimana Kamera Yang Bagus?-- Kumpulan Tips Photography akan menulis tentang Bagaimana Kamera Yang Bagus itu?? Sebelum memutuskan kamera yang mana yang lebih baik,Kumpulan Tips Photography membandingkan suatu kamera dari empat kriteria yaitu:
Image Quality
Kualitas gambar adalah salah satu hal yang terpenting dalam kriteria dalam memilih kamera. Kualitas gambar dipengaruhi oleh beberapa faktor: Ukuran sensor gambar dan prosesor yang digunakan. Ukuran sensor gambar bukan jumlah megapixel, tapi ukuran fisik dari sensor gambar. Misalnya: Kebanyakan kamera DSLR atau sistem mirrroless memiliki ukuran sensor gambar cukup besar yaitu berukuran APS-C yaitu sekitar 2,3 x 1,5 cm. Maka dari itu kualitasnya lebih baik dari sensor gambar yang terletak di kamera ponsel atau kamera saku. Di era digital, kualitas dan kecepatan prosesor gambar juga penting. Prosesor generasi baru biasanya lebih baik, sehingga kualitas gambar juga meningkat. Prosesor yang bagus mampu membuat gambar yang lebih tajam dan mulus, noise juga bisa ditekan saat mengunakan ISO tinggi atau shutter speed lambat. Semakin baru sebuah kamera, biasanya prosesornya semakin bagus, jadi meskipun ukuran sensor gambarnya sama, kualitas kamera yang 2-3 tahun lebih baru akan menghasilkan gambar yang lebih baik.
Performance
Kinerja sebuah kamera merupakan pertimbangan penting kedua. Kriteria ini menjawab tentang seberapa cepat kamera memproses suatu instruksi. Misalnya seberapa cepat kamera dihidupkan sampai siap untuk memotret, seberapa kecepatan foto berturut-turut, seberapa cepat dan akurat sistem autofokus kamera. Semakin cepat, tentunya semakin bagus. Kinerja kamera biasanya sangat terkait dengan prosesor kamera. Maka, semakin baru kamera, biasanya semakin cepat kinerjanya. Untuk fotografer aksi seperti olahraga, fotojurnalisme, candid, performance sebuah kamera merupakan hal yang sangat penting, bahkan seringkali lebih penting daripada kualitas gambar. Kapasitas baterai juga termasuk dalam kriteria ini. Semakin tinggi kapasitasnya, kinerjanya lebih baik dan menghemat biaya dan waktu saat memotret seharian penuh.
Ecosystem
Ekosistem mencakupi seberapa lengkap koleksi lensa, aksesoris, komunitas pengguna dan layanan jual. Sistem kamera yang ekosistemnya bagus memudahkan kita untuk mencari lensa, aksesoris atau saat kita membutuhkan pelayanan saat kamera perlu diperbaiki karena rusak. Ekosistem kamera yang bagus juga memudahkan kita untuk belajar, baik melalui seminar, workshop atau bertanya ke teman yang memiliki jenis kamera yang sama.
Interface and ergonomic
Kriteria ini meliputi seberapa nyaman kamera ini saat dipegang. Apakah terlalu berat atau terlalu ringan? terlalu besar atau kecil? Bagaimana posisi tombol-tombolnya, apakah cukup besar dan mudah dijangkau dengan jari tangan? Apakah mudah mengakses menu dan mengubah setting tertentu dengan cepat? Bagaimana susunan menu, apakah terorganisir dengan rapi dan apakah mudah menemukan menu yang saya inginkan? Biasanya, calon pembeli hanya peduli melihat perbandingan spesifikasi tanpa memperhatikan kriteria ini. Hal ini karena kriteria ini lebih bersifat subjektif. Kamera yang beratnya 1 kilogram misalnya, mungkin terasa berat oleh sebagian besar orang, tapi pas untuk orang tertentu. Maka itu, saya sering menyarankan untuk mencoba memegang kamera dan mengutak-utik dulu sebelum memutuskan untuk membeli sebuah kamera.
Kinerja sebuah kamera merupakan pertimbangan penting kedua. Kriteria ini menjawab tentang seberapa cepat kamera memproses suatu instruksi. Misalnya seberapa cepat kamera dihidupkan sampai siap untuk memotret, seberapa kecepatan foto berturut-turut, seberapa cepat dan akurat sistem autofokus kamera. Semakin cepat, tentunya semakin bagus. Kinerja kamera biasanya sangat terkait dengan prosesor kamera. Maka, semakin baru kamera, biasanya semakin cepat kinerjanya. Untuk fotografer aksi seperti olahraga, fotojurnalisme, candid, performance sebuah kamera merupakan hal yang sangat penting, bahkan seringkali lebih penting daripada kualitas gambar. Kapasitas baterai juga termasuk dalam kriteria ini. Semakin tinggi kapasitasnya, kinerjanya lebih baik dan menghemat biaya dan waktu saat memotret seharian penuh.
Ecosystem
Ekosistem mencakupi seberapa lengkap koleksi lensa, aksesoris, komunitas pengguna dan layanan jual. Sistem kamera yang ekosistemnya bagus memudahkan kita untuk mencari lensa, aksesoris atau saat kita membutuhkan pelayanan saat kamera perlu diperbaiki karena rusak. Ekosistem kamera yang bagus juga memudahkan kita untuk belajar, baik melalui seminar, workshop atau bertanya ke teman yang memiliki jenis kamera yang sama.
Interface and ergonomic
Kriteria ini meliputi seberapa nyaman kamera ini saat dipegang. Apakah terlalu berat atau terlalu ringan? terlalu besar atau kecil? Bagaimana posisi tombol-tombolnya, apakah cukup besar dan mudah dijangkau dengan jari tangan? Apakah mudah mengakses menu dan mengubah setting tertentu dengan cepat? Bagaimana susunan menu, apakah terorganisir dengan rapi dan apakah mudah menemukan menu yang saya inginkan? Biasanya, calon pembeli hanya peduli melihat perbandingan spesifikasi tanpa memperhatikan kriteria ini. Hal ini karena kriteria ini lebih bersifat subjektif. Kamera yang beratnya 1 kilogram misalnya, mungkin terasa berat oleh sebagian besar orang, tapi pas untuk orang tertentu. Maka itu, saya sering menyarankan untuk mencoba memegang kamera dan mengutak-utik dulu sebelum memutuskan untuk membeli sebuah kamera.
Kamera Nikon D5200 dengan Canon 700D. Kalau dinilai dari image quality dan performancenya, Nikon D5200 lebih unggul, karena mengunakan sensor gambar dan prosesor yang baru berumur 1 tahun, sedangkan 700D sensor gambarnya sudah berusia 4 tahun. Kecepatan Nikon D5200 saat dibuka/tutup (ON OFF) sedikit lebih cepat dari Canon 700D, dan modul autofokus 39 titik warisan dari D7000 yang sudah teruji membuat D5200 sedikit unggul tipis dalam kriteria performance. Di kriteria ecosystem dan interface-ergonomic, Canon 700D lebih unggul setidaknya di Indonesia. Lebih banyak lensa dan aksesoris yang tersedia untuk kamera DSLR Canon daripada sistem lain dipasaran. Selain itu, lebih banyak acara-acara yang disponsori oleh Canon. Canon 700DSedangkan untuk desain antar muka, Canon 700D lebih unggul dari Nikon D5200 karena tombol-tombolnya lebih lengkap, mudah dijangkau dan bisa dioperasikan dengan satu tangan saja dan juga memiliki fitur layar sentuh. Jadi, tidak ada kamera yang sempurna, yang paling cocok buat Anda adalah kamera yang unggul di kriteria yang Anda anggap penting. Jika kualitas gambar dan kinerja yang penting bagi Anda, maka kamera Nikon D5200 lebih cocok dari Canon 700D, demikian sebaliknya, jika ekosistem dan desain antarmuka yang penting bagi Anda, maka yang cocok adalah kamera Canon 700D.
Demikianlah Berikut uraian tentang Bagaimana Kamera Yang Bagus yang bisa Kumpulan Tips Photography berikan, semoga bisa bermanfaat dan trimakasih atas kunjungannya.
Demikianlah Berikut uraian tentang Bagaimana Kamera Yang Bagus yang bisa Kumpulan Tips Photography berikan, semoga bisa bermanfaat dan trimakasih atas kunjungannya.
0 comments to “Bagaimana Kamera Yang Bagus”
Post a Comment